Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2011

UPDATE Minggu, 4 Desember 2011

Ulangan Harian Geografi untuk Bab Sejarah Perkembangan Bentuk Muka Bumi bisa di kerjakan di Tag Ulangan Harian, waktu mengerjakan mulai dari tanggal 4 Desember 2011 Hingga tanggal 14 Desember 2011, Wajib untuk Seluruh Siswa Kelas X. (Mohon agar memberitahukan teman-teman sekelas yang lain). Kisi-kisi UAS sudah di blog

Kisi-kisi UAS Geografi 2011-2012

1. Pengertian Geografi menurut Bintarto, dan Hasil Seminar Lokakarya Geografi 2. pendekatan, prinsip, konsep, Objek dan Aspek geografi 3. Teori pembentukkan ruang angkasa ; big bang, teori keadaan tetap, teori semesta mengembang 4. Teori pembentukkan tata surya ; teori kabut nebula kant dan laplace, teori bintang kembar, teori planetesimal, teori proto planet dan pandangan tentang Hêliosentris, geosentris, dan galaktosentris 5. Bintang ; magnitudo, luminositas, spectrum bintang 6. satuan astronomi ; Satuan Astronomi (SA/AU), `Parsec, TC 7. klasifikasi planet ; inner planet, outer planet, terrestrial, kerdil 8. galaksi bima sakti ; lengan galaksi, bintang yang terdekat 9. bagian matahari ; prominensa, kromosfer 10. Divergen ; sea floor spreading 11. konvergen ; palung, gunung api 12. 7 lempeng aktif dunia dan lempeng penyusun Indonesia 13. Jalur gempa bumi di Indonesia SELAMAT BELAJAR, SE

KOMODO DAN PROSES EVOLUSI

Keajaiban Komodo ini dipakai oleh ahli evolusi maupun penentangnya. Penentang evolusi mengatakan bahwa Komodo merupakan bukti bahwa binatang itu sejak dulu ya tetep saja tidak berevolusi. Dan Komodo ini salah satu contoh yg masih tetap hidup bertahan tanpa mengalami proses evolusi. Binatang-binatang lain itu diciptakan ya sudah seperti itu. Namun bagi ahli yang menggeluti evolusi penemuan-penemuan baru selalu menarik untuk dikaji dan menguji teori serta mengerti proses ini berjalan. Tulisan dibawah ini hasil obrolan santai dengan Pak Awang H Satyana tentang keberadaan Komodo serta hubungannya dengan Geologi, terutama ilmu Tektonik dan fluktuasi muka air laut. Menurut Pak Awang, pengetahuan tentang evolusi komodo (Varanus komodoensis) dari Asia ke Australia ke P. Komodo dan sekitarnya, berasal dari Claudio Ciofi (1999) yang menuliskannya dalam sebuah artikel utama Majalah Scientific American edisi Maret 1999 berjudul “The Komodo Dragon“. Secara ringkas, kesimpulan Ciofi dituliskan berik

Kompleks Gunungapi Bawahlaut “Old Andesites” Tanjung Aan, Lombok

By Awang H Satyana Gunungapi bisa terjadi di dua lingkungan: darat dan laut. Gunungapi daratan, sebut saja terrestrial volcanoes sudah biasa kita lihat misalnya gunung2 api Kuarter di Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara (jalur Kerinci-Merapi-Rinjani). Kita dengan cukup mudah bisa mengenal morfologinya, mempelajarinya dengan detail pun tinggal kita daki gunungnya. Bagaimana dengan gunungapi bawahlaut ( submarine volcanoes ) ? Contohnya yang Kuarter pun mungkin susah kita lihat, apalagi yang tua misalnya yang berumur Oligo-Miosen. Padahal, saat Sumatra-Jawa-Nusa Tenggara masih di kala Oligo-Miosen, wilayah ini punya jalur gunungapi masif yang memanjang di sebelah selatannya. Saat itu, belum ada bagian luas pulau-pulau ini yang terangkat di atas muka laut. Jalur gunungapi saat itu berarti sebagian besar berupa jalur gunungapi bawahlaut seperti yang diduga van Bemmelen (1949). Adakah tubuh gunungapi, paling tidak kerucut sentralnya, berumur Oligo-Miosen yang tersingkap utuh seluruhnya ? Sepuluh ha

Kisi-kisi UTS Geografi

Pengertian geografi dari beberapa ahli Pendekatan geografi Prinsip geografi Aspek geografi Konsep geografi Ilmu yang terkait geografi Teori jagad raya : -Bigbang -Semesta mengembang -Keadaan tetap Teori tata surya : -Planetesimal -Pasang surut -Protoplanet -Nebula -Bintang Kembar Klasifikasi planet Jarak astronomi Hukum planet Bentuk galaksi Spektrum bintang Bagian matahari Rasi bintang istimewa Amplitudo bintang dan luminositas

Selamat Datang

Selamat Bergabung kawan di tanah Geografi.. "Bila tak kenal rumah sendiri" ini kata kunci menariknya dan menakjubkannya melihat perabot, interior Bumi "rumah kita". Disini, di tempat ini segala peristiwa terjadi, tapi apa yang paling menarik? Geografi is the mother of science, disini kita bisa tau apa dan bagaimana segala hal kenampakan, objek, dan fenomena di permukaan bumi yang terjadi bisa kita pelajari.

DAMPAK KENAIKAN PERMUKAAN LAUT PADA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA

WORKSHOP DAMPAK KENAIKAN PERMUKAAN LAUT PADA LINGKUNGAN PANTAI INDONESIA Dampak pemanasan global sudah sangat serius dan kian nyata berpengaruh dalam hidup keseharian kita. Meningkatnya suhu bumi menyebabkan lapisan es di Antartika dan Greenland semakin menipis dan menyebabkan kenaikan permukaan laut. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ribuan pulaunya perlu meningkatkan kewaspadaan nya, terutama dalam menghadapi dampak kenaikan permukaan laut yang mengancam wilayah pantai dan pesisir Indonesia beserta infrastrukturnya, bahkan bukan tidak mungkin Indonesia menghadapi ancaman tenggelamnya pulau-pulau kecil terluar. Dalam upaya mengantisipasi dampak kenaikan permukaan laut di lingkungan pantai negara kita, Bakosurtanal menyelenggarakan workshop sehari yang dibuka oleh Menristek. Workshop ini menghadirkan pembicara utama Kepala Bakosurtanal, Kepala BMKG, Kepala Balitbang Kementerian PU, Menko Kesra yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan Sosial, De

Geo Cycle : Majalengka pernah dihantam..

Gb. 3. Peta geologi Lembar Arjawinangun (sekala 1: 100.000) yang menafsirkan geo-circles secara geologi, a.l. struktur anjakan (thrust faulting) Gb. 2. Geocircles ditafsirkan sebagai kawah meteor yang bertumpang-tindih dengan ’overlap’ Gb. 4 Detail setengah lingkaran dari geo-circle di bagian barat cekungan Cilutung (sebelah barat Cisaar) Gb. 1 Geo-circles tanpa penafsiran sebagai kawah meteor Majalengka Dihantam Meteor Raksasa 4 Juta Tahun Lalu ! Fenomena Geo-Circle ini mirip fenomena crop circle yang datangnya tiba-tiba dan kadang tidak diketahui darimana asalnya. Geo-circles: Sekitar 4 Juta Tahun lalu Daerah Majalengka Pernah Dihantam Rentetan Meteor Raksasa. Ditulis oleh R.P.Koesoemadinata Gurubesar Emeritus Geologi Institute Teknologi Bandung. Suatu penelitian sekilas pada Google Earth map memperlihatkan bahwa adanya Geo Circles (saya meniru istilah crop circles yang diberitakan di sekitar Jogya) bersekala besar di daerah barat daya Majalengka (gb.1). Bentuk morfologi ini pe

Globe yang tak sekedar mainan

Globe yang tak sekedar mainan Dr. Fahmi Amhar Anda di rumah memiliki globe (bola dunia)? Untuk apa? Saat ini banyak pengasong menjual globe murah buatan Cina di beberapa perempatan Jakarta. Sebagian memang didesain untuk dapat dipajang di meja kelas. Sebagian lain untuk dipakai main lempar bola di kolam renang. Tahukah anda bahwa sekitar 1000 tahun yang lalu, globe adalah sebuah masterpiece. Hingga saat itu belum semua ilmuwan sepakat bahwa bumi itu bulat. Tetapi Abu Abdullah bin Muhammad bin Abdullah bin Idris asy Syarif atau dikenal sebagai Al-Idrisi (1100 M – 1165 M) percaya, dan dialah pencipta pertama peta dunia dalam bentuk globe seperti yang kita kenal sekarang! Sebenarnyalah, al-Idrisi mampu melakukan itu karena sejumlah politisi dan ilmuwan telah membukakan jalan. Berabad sebelumnya, Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-Ma’mun mendorong para ilmuwan Muslim untuk menerjemahkan buku-buku ilmiah kuno dari Yunani ke dalam bahasa Arab. Beberapa naskah penting Yunani yang diterje

Ralat Remedial UTS

Untuk yang merasa keberatan dengan Remedial UTS minimal slide boleh hanya 10 Slide. bagi yang sudah mengerjakan hingga 15 slide atau lebih dikumpul saja akan ada nilai tambah. Trima Kasih.

Mengenal Kompleks Pegunungan Dieng

Dataran tinggi Dieng lebih dikenal sebagai lokasi wisata ketimbang sebuah kompleks gunungapi tua dengan segala seluk beluknya. Secara geologi Dieng merupakan sebuah kompleks gunungapi tua yang berada di Jawa Tengah.Lokasi wisata ini sudah dikenal didalam maupun luar negeri. Berita tentang naiknya status Waspada (level 3) kompleks Gunung Dieng ini tentunya banyak mengundang pertanyaan. Apa sebenernya kompleks gunung Dieng ini. Menurut catatan VSI (Vulkanological Survey Indonesia) kompleks gunungapi ini dikenal dengan : Nama : G. Dieng ( Nama Lain : Gunung Parahu ) Lokasi : Koordinati : 7°12′ LS dan 109°54′ BT . Nama kota Dieng Kulon. Kota terdekat Banjar-negara (kota Kabupaten) Ketinggian : 2565 m. dpl. Tipe Gunungapi : Strato, dengan lapangan solfatara dan fumarola, serta banyak kawah ( cone ). Bahaya gas beracun Kawah Sinila yang pernah mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 Gunungapi Dieng memang berupa kompleks gunung api yang memiliki banyak kawah. Diantaranya nama k

UPDATE : Hasil UAS

Hasil UAS bisa dilihat di Halaman : HASIL UAS KELAS X berikut daftar nama dan nilai UAS. Buat yang nilai UAS nya kurang dari 70 diharap membuat Tugas Remedial seperti yang sudah disempaikan sebelumnya. Terima kasih.

Hâsil UAS

Alhamdulillah, Hâsil UAS memuaskan, hampir setengah dari tiap kelas tidak remedial. untuk hasil lebih lengkap akan di upload malam ini. berikut nama2 yang remedial.

Pengumuman

Untuk Tugas Kelas X Materi Hidrosfer : Mencari kliping berita tentang Kerusakan Air, sebanyak 3 Buah berita, berikut analisa menggunakan analisa geografi 5w + 1 H : What : Where : Why : Who : When : How : Analisa Berita : Untuk Remedial UTS : Merangkum Seluruh Materi Litosfer, Pedosfer, Atmosfer dalam bentuk power point (minimal 15 Slide) dibuat secara menarik dicopy ke dalam bentuk CD-ROM, Maksimal Size file 500 MB. Kumpulkan pada saat Remedial Geografi Kelas masing-masing. Untuk Remedial UAS : Analisa Soal UAS, beri alasan jawabanya, dikerjakan di kertas Folio, minimal 1 soal 5 baris alasan kenapa jawabannya demikian. Dikumpulkan saat Remedial Geografi Kelas Masing-masing. Terima Kasih,

Bahan UAS

Maaf, Dikarenakan kegiatan Wisuda Kelas XII, Upload Materi Bahan UAS besok agak terlambat. Semoga dapat membantu. Terima Kasih. Bahan Materi UAS Bisa di liat di Halaman Download

Cosmic Microwave Background

Benarkah keberadaan teory big bang yang pernah terjadi sehingga mencipta alam semesta semegah dan sedahsyat ini?? Salah satu bukti yang paling dekat dengan kita adalah yang m ungkin kita tidak sadar, seperti halnya astronomi, ada dua contoh objek kosmologi yang paling dekat dengan kehidupan kita. Pertama adalah kegelapan di malam hari, kedua adalah siaran " semut " yang muncul saat pergantian satu canel ke canel lain di pesawat televisi kita. Sekitar 1% dari " semut " yang kita lihat tersebut (Gambar 1) berasal dari Cosmic Microwave Background (CMB / Latar Kosmik Gelombang Radio) - mungkin merupakan objek yang paling berharga saat ini dalam ilmu kosmologi. Fenomena malam hari yang gelap terlihat sederhana, namun penjelasannya tidaklah begitu sederhana dalam kosmologi. Kosmologi menganut prinsip bahwa Alam Semesta dalam skala besar bersifat isotropik dan homogen; karena ada lebih dari 400 miliar (1 miliar = 10 9 ) bintang di dalam galaksi kita - dengan kata Bumi ki